Bila dilihat secara fisik, anak tuna rungu tidaklah berbeda dengan anak normal pada umumnya. Keistimewaan mereka baru bisa kita ketahui setelah mengajaknya berkomunikasi.
Berawal dari kepeduliannya melihat penyandang difabel dan lansia yang duduk di kursi roda selalu kesulitan untuk melewati anak tangga, seorang dosen jurusan Teknik Elektro dari Univertas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) yakni Albert Gunadhi ST MT berinisiatif untuk mendesain alat bantu berupa kursi roda yang bisa melewati anak tangga.
Apa itu tunagrahita? Yang dimaksud dengan tunagrahita adalah kondisi dimana anak mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata orang normal. Bisa dikatakan juga tunagrahita adalah disabilitas intelektual atau kelainan mental.
Gangguan yang terjadi pada indra penglihatannya, membuat para penyandang tunanetra tak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Berdasarkan tingkat gangguan yang terjadi, tunanetra dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Vision).
Disabilitas (Bahasa Inggris : disability) adalah keterbatasan diri atau kekurangmampuan seseorang baik yang bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa kombinasi dari kondisi tersebut sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
Cerebral Palsy adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan syaraf sehingga kemampuan anak dalam mengendalikan gerakan, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan berpikir turut terganggu. Untuk mengurangi dampak bertambah buruknya kondisi anak Cerebral Palsy serta menunjang kemandirian anak dalam melakukan aktivitasnya sehari-harinya, ada alat bantu mobilitas yang bisa digunakan anak Cerebral Palsy.