Post Polio Syndrome
Polio atau virus polio mungkin merupakan salah satu virus yang paling dikenal olah sebagian besar orang di dunia. Pada lebih dari dua decade yang lalu virus polio menyebabkan kelumpuhan pada banyak balita diseluruh penjuru dunia setiap harinya. Setelah inividu sembuh dari serangan awal polio pun, di kemudian hari mereka masih harus berkutat dengan apa yang disebut post polio syndrome (PPS).
Apa yang dimaksud dengan post polio syndrome?
Definisi dari post polio syndrome sendiri adalah keadaan yang kemudian dialami setelah seseorang pulih dari serangan yang akut pada awal terjangkit virus polio. Ada beberapa gejala yang seringkali muncul kembali pada fase PPS seperti adanya pelemahan pada otot, kelelahan yang mencakup kelelahan otot maupun kelelahan badan secara umum. Selain itu terjadi juga atrofi atau pengecilan ukuran otot bahkan adanya peningkatan kelainan bentuk tulang bahkan gangguan pernafasan.
Secara umum beberapa kondisi yang juga sering dialami oleh penyandang polio adalah mudah lelah adanya pegal yang muncul pada bagian punggung dan kaki yang hal tersebut seringkali dianggap hanya sebagai efek samping dari kelelahan.
Apa penyebab post polio syndrome?
Sampai hari ini memang belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab post power syndrome. Secara umum teori yang paling dapat diterima mengenai penyebab post polio syndrome adalah karena memburuknya sel-sel syaraf maupun kelelahan pada sel syaraf karena bekerja terlalu keras. Pengguanaan untuk kegiatan berat sehari-hari akan menambah tekanan pada motor neuron yang pada akhirnya akan mengalami penurunan kemampuan bahkan kerusakan pada neuron dan berakibat pada kekuatan otot yang hilang.
Post polio syndrome terjadi dalam kurun waktu yang lambat dan tidak terjadi sekaligus. Maka ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya post polio syndrome. Pada artikel selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam siapa saja yang mempunyai resiko untuk mengalami post polio syndrome dan kegiatan apa saja yang dapat dlakukan untuk dapat mencegahnya.