Suparjianto, Tak Pernah Malu Jualan Caping Meski Disabilitas
Merintis usaha dagang caping (topi dari bambu) sejak tahun 2010 silam, Suparjianto tak pernah malu menggelar barang dagangannya dari satu pasar ke pasar yang lain. “Saya meneruskan bisnis keluarga yang dirintis orangtua saya sejak lama. Jadi saya sudah hapal kulakannya dimana dan jualnya seperti apa,” tutur Suparjianto.
Dari usaha jualan caping yang Ia jalankan, setiap harinya Suparjianto bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 40.000,00. “Rata-rata sehari untung bersih yang saya dapatkan Rp 40.000,00. Walaupun sehari hanya 1-2 buah yang laku, tapi setiap harinya pasti ada yang beli. Apalagi saat musim panen, penjualannya lumayan bagus,” ujarnya.
Dengan modal awal sekitar Rp 1.500.000,00, siapa yang mengira bila kini Suparjianto bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dari bisnis jualan caping yang Ia jalankan. “Alhamdulillah dari dulu saya sudah punya sepeda motor, jadi Rp 1.500.000,00 hanya untuk kulakan barang dagangan,” terang Suparjianto.
Meski dulunya Suparjianto cukup malu untuk memasarkan caping dari pasar ke pasar, namun seiring dengan berkembangnya waktu Ia mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan aktivitas dagang yang Ia jalankan. “Pertama kali jualan di pasar ya malu karena belum terbiasa ke pasar, namun lama-lama sudah terbiasa,” ucapnya sembari tertawa.
Keterbatasan yang dimiliki Suparjianto tak menghalangi gerak langkahnya untuk bisa mandiri baik secara financial maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kendati Ia memiliki disabilitas, namun Ia tak pernah minder dengan kondisinya. “Saya sudah niat dari dalam hati dan saya berpikir kita itu semuanya sama dihadapan Tuhan,” katanya.
Untuk teman-teman sesama difabel, Suparjianto berpesan agar tidak minder dan mulai membuka diri untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan bergabung dengan sesama difabel untuk saling bertukar pikiran maupun pengalaman. “Kedepannya saya berharap meskipun masih berjualan dari pasar ke pasar namun saya ingin jenis dagangan saya bertambah, seperti misalnya sabit untuk para petani di sawah,” kata Suparjianto ketika ditanya mengenai harapan kedepan untuk bisnisnya.