Memilih Media Pembelajaran yang Tepat Bagi Anak Tuna Rungu
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menyalurkan pesan maupun isi yang diajarkan, bisa merangsang pikiran, perhatian, perasaan serta kemampuan siswa sehingga bisa mendorong proses pembelajaran. Membuat media pembelajaran harus disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan anak dan sesuai dengan teknologi modern yang sedang berkembang pada saat ini.
Media dalam sebuah kegiatan pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat besar, diantaranya adalah sebagai perantara penyampai atau untuk menyebarkan ide, gagasan maupun pendapat dalam belajar sehingga apa yang disampaikan oleh guru atau pengajar dapat sampai kepada penerima yang dituju yaitu anak berkebutuhan khusus. Salah satu diantaranya adalah anak tuna rungu.
Anak tuna rungu mempunyai keterbatasan dalam berbicara dan juga mendengar, sehingga media pembelajaran yang cocok digunakan untuk anak tuna rungu adalah media visual. Cara menerangkan media visual kepada anak tuna rungu yaitu dengan bahasa bibir atau gerakan bibir. Berikut ini adalah beberapa media pembelajaran yang bisa digunakan anak tuna rungu.
- Media Stimulasi Visual
- Cermin artikulasi, media ini digunakan sebagai pengembangan feed back visual, dengan cara melihat atau mengontol gerakan dari organ artikulasi diri siswa itu sendiri. Selain itu bisa juga dengan cara menyamakan gerakan atau posisi organ artikulasi dirinya dengan posisi dari organ artikulasi guru atau pengajar.
- Menggunakan benda asli maupun tiruan.
- Media gambar, baik gambar lepas maupun gambar kolektif.
- Pias kata atau kolom kata.
- Menggunakan media gambar yang disertai dengan tulisan atau keterangan, dan lain sebagainya.
- Media Stimulasi Auditoris
- Speech Trainer, yaitu media pembelajaran yang merupakan alat elektronik yang bermanfaat untuk melatih bicara anak dengan hambatan sensori pendengaran.
- Alat musik, seperti gong, suling, drum, piano, organ atau harmonika, terompet, rebana dan berbagai macam alat musik lainnya.
- Tape recorder yang digunakan untuk mendengarkan rekaman bunyi-bunyi latar belakang, misalnya saja seperti suara deru motor, deru mobil, klakson mobil atau motor, gonggongan anjing dan suara-suara lainnya.
- Berbagai sumber bunyi lainnya, diantaranya adalah :
- Suara alam : gemercik air hujan, angin menderu, angin menderu, suara petir dan sebagainya.
- Suara binatang : gonggongan anjing, kicauan burung, ringkikan kuda, auman harimau, dan sebagainya.
- Suara yang dibuat oleh manusia : batuk, tertawa, percakapan, bel, tepukan tangan, peluit, lonceng dan lain sebagainya.
- Sound System, adalah suatu alat yang berfungsi untuk memperkeras suara.
- Media dengan sistem amplifikasi pendengaran yang diantaranya adalah ABM, loop system dan Cochlear Implant.
Berdasarkan survey dilapangan, media pembelajaran yang digunakan untuk anak tuna rungu misalnya seperti mata pelajaran matematika dengan tema jam, maka guru akan membawa jam dinding tiruan ke dalam kelas kemudian menerangkannya menggunakan bahasa bibir serta guru menuliskannya di papan tulis agar anak tuna rungu bisa memahaminya dengan baik. Contoh lainnya adalah dalam pelajaran IPA dan PPKN, guru bisa menggunakan gambar.
Pada intinya, menentukan media pembelajaran harus disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus. Selain itu, media pembelajaran juga harus dibuat semenarik mungkin sehingga anak berkebutuhan khusus seperti anak tuna rungu menjadi lebih semangat dan termotivasi dalam belajar serta apa yang disampaikan oleh guru atau pengajar juga dapat lebih mudah diterima oleh anak.
Sumber gambar : http://cdn0-e.production.liputan6.static6.com/medias/617240/big/implan-koklea-140122c.jpg