Pak Saputra, Sukses Ternak Kambing Meski Difabel
Mengalami disabilitas sejak Ia masih kecil, saat ini Saputro (49) berprofesi sebagai petani sekaligus menjalankan bisnis ternak kambing. “Waktu dilahirkan sebenarnya saya normal, saya menyandang disabilitas setelah mengalami panas tinggi kemudian disuntik oleh mantri,” jelas Saputro.
Sebelum mengembangkan bisnis ternak kambing, awalnya Saputro pernah mencoba bisnis ternak ayam, bebek dan sapi. Namun sayangnya ketiga hewan tersebut belum menghasilkan pendapatan cukup besar bagi Saputro dan keluarganya, hingga akhirnya Ia memilih kambing Jawa untuk dikembangbiakkan.
“Awalnya saya coba ternak ayam tapi kurang cocok dengan lingkungan dan tidak bisa mengatasi penyakit pada ayam. Saya juga pernah pelihara sapi 2 tahun, tapi cari pakannya susah dan proses kawin suntik juga hasilnya nol karena ternyata tidak mudah. Dari situ saya coba beli kambing Jawa, dan sekarang saya bisa mendapatkan hasil dari bisnis ternak kambing,” ungkapnya kepada tim Bisamandiri.com.
Dalam menjalankan bisnis ternak kambing, Saputro mengaku tak menemui banyak kesulitan. Bahkan dari bisnis ternak kambing yang Ia jalankan, Saputro mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya serta mampu membiayai sekolah anak-anaknya. “Pertama kali pelihara kambing tahun 2007 setelah musim tanam padi. Saya beli indukan seharga Rp 650.000,00 kambing jantan dan betina,” kenang Saputro.
Diakhir pertemuan kami, Saputro membeberkan kunci kesuksesannya dalam mengembangkan bisnis ternak kambing. “Yang pertama selalu memilih indukan yang baik, perhatikan juga setiap perkembangan kambing dengan baik dan yang ketiga masalah pakan ternak yang mencukupi,” paparnya.
Bagi teman-teman sesama difabel, Saputro berpesan agar penyandang disabilitas seperti dirinya tidak minder dengan kondisinya dan selalu berusaha untuk melakukan apa yang mereka bisa. “Meski difabel, jangan malu untuk bergaul, selalu berusaha menjalin silaturahmi dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki,” pesannya mengakiri sesi wawancara kami.