Difabel Bisa Mandiri dan Sukses Berbisnis Jajanan Pasar

Difabel Bisa Mandiri dan Sukses Berbisnis Jajanan Pasar

Difabel Bisa Mandiri dan Sukses Berbisnis Jajanan Pasar

Awalnya tak terbayang di benak Sawitri untuk bisa sukses berbisnis jajanan pasar seperti sekarang ini. Keterbatasan fisik yang Ia miliki, dulunya membuat ibu dua orang anak ini minder untuk bersosialisasi dan hanya melakukan aktivitasnya di rumah sebagai ibu rumah tangga.

Namun kondisi ini berubah 180 derajat manakala Sawitri mengikuti program pelatihan dan pendampingan dari YAKKUM yang bekerjasama dengan berbagai pihak seperti salah satunya menggandeng BisnisUKM.com sebagai trainer di pelatihan wirausaha bagi penyandang dan keluarga disabilitas.

“Setelah mendapatkan pendampingan dari YAKKUM, sekarang ini saya sudah bisa membuat berbagai macam aneka jajanan pasar dan membuka usaha kecil-kecilan di rumah,” tutur Sawitri dengan sumringah.

Bermodalkan uang Rp 100.000,00 dari tabungan yang Ia miliki, Sawitri memanfaatkan peralatan yang ada di dapur rumahnya untuk mulai memproduksi aneka kue basah. “Saya bisanya hanya masak aneka snack, dari uang seratus ribu saya belanjakan bahan baku. Keuntungannya saya kumpulkan untuk menambah peralatan seperti nampan, kompor, kulkas, dari hasil nabung sedikit demi sedikit,” ujarnya.

Ketika ditanya apa yang memotivasi Sawitri hingga akhirnya beliau bisa bangkit dari keterbatasannya dan pada akhirnya bisa mandiri secara financial, Ia mengungkapkan bahwa motivasi terbesar adalah kedua anaknya. “Saya ingat dua anak saya. Bila saya tidak maju, bagaimana dengan masa depan pendidikan anak saya. Ilmu kan tidak bisa punah, doa saya anak saya bisa jadi anak pintar tidak seperti saya yang hanya lulusan SD,” jelas Sawitri yang saat ini menjadi single parent.

Besarnya semangat dan motivasi yang dimiliki Sawitri, memudahkan beliau dalam mengembangkan bisnis jajanan pasar yang saat ini Ia jalankan. “Awalnya saya baru bisa membuat dua jenis kue basah, pelan-pelan saya lihat makanan-makanan yang ada di warung dan mencoba membuatnya di rumah. Sekarang saya sudah bisa memproduksi berbagai macam jajanan pasar dan mulai menerima pesanan nasi box dari tetangga sekitar,” katanya.

Dari bisnis rumahan yang Ia jalankan saat ini, Sawitri mengaku setiap harinya bisa memproduksi sedikitnya 200 buah jananan pasar dan bisa mengantongi omzet sekitar Rp 150.000,00 sampai Rp 300.000,00/ hari tergantung banyaknya pesanan yang Ia terima.

Selain berbagi pengalaman kepada tim Bisamandiri.com, Sawitri juga berpesan bagi teman-teman sesama difabel untuk maju dan mau mengubah hidupnya. “Kalau kita cuma minder di rumah, mau siapa lagi yang mau menolong kita? Hanya diri kita sendiri yang bisa mengubah nasib kita. Saya awalnya juga cuma jadi ibu rumah tangga ketika belum mendapatkan pendampingan, sekarang setelah mengikuti pelatihan saya bisa mengubah nasib saya dan merintis usaha jajanan pasar seperti sekarang ini,” ucap Sawitri sekaligus mengakhiri pertemuan kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *