Wakirin, Memanfaatkan Kreativitias Untuk Menyiasati Disabilitas

Wakirin, Memanfaatkan Kreativitias Untuk Menyiasati Disabilitas

Wakirin, Memanfaatkan Kreativitias Untuk Menyiasati Disabilitas

Meski fisiknya tak sempurna dan usianya sudah tak lagi muda, Wakirin (50) memanfaatkan kreativitas yang Ia miliki untuk merintis bisnis kerajinan bambu. “Awalnya saya membuat layang-layang dari kerangka bambu ternyata banyak yang suka. Dari situ saya mulai memproduksi dalam jumlah banyak dan banyak pembeli yang berminat dengan layang-layang buatan saya,” ujar Wakirin menggunakan Bahasa Jawa.

Dibalik keterbatasan fisik yang Ia miliki, Wakirin tak pernah menyerah dengan kondisinya dan terus berkarya untuk bisa menghidupi kebutuhannya sehari-hari. “Saya mulai tidak bisa berjalan sejak anak-anak, mungkin sepantaran umur anak kelas 2 SD. Selama 5 tahun saya tidak beraktivitas, hingga akhirnya pelan-pelan saya mulai sembuh dan bisa beraktivitas seperti sekarang ini walaupun tidak normal seperti orang-orang pada umumnya,” cerita Wakirin.

Meski bentuk fisiknya mengalami disabilitas, namun Wakirin dikaruniai dengan ide-ide kreatif sehingga Ia bisa merintis bisnis kerajinan bambu seperti sekarang. “Saat ini saya memproduksi laying-layang aneka bentuk, kandang burung, kandang jangkrik, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Tanpa pemasaran yang optimal, bisa dikatakan bisnis kerajinan bambu yang dirintis Wakirin selalu kebanjiran order dari pada pedagang yang datang langsung ke rumah Wakirin. “Pemasarannya biasa diambil para pedagang yang ada di sekitar sini, namun saya sengaja membatasi para pedagang agar bisa memenuhi permintaan konsumen lainnya. Sedangkan untuk kandang burung biasanya pesanan datang dari masyarakat sekitar rumah, nanti bila ada sisa stok saya titipkan di warung-warung pakan burung dan kandang,” kata Wakirin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *