Kreativitas Kelompok Kerajinan Rajut di Purworejo

Kreativitas Kelompok Kerajinan Rajut di Purworejo

Aktivitas kelompok kerajinan rajut di Purworejo

Berbagai macam cara diupayakan untuk mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas. Salah satunya adalah mendukung pembentukan organisasi sebagai wadah bagi mereka untuk bertemu dan berinteraksi secara social. Salah satunya adalah adanya organisasi penyandang disabilitas (Disable People Organization) yang dibentuk di 5 kecamatan di Purworejo oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM.

Pembentukan organisasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk menyediakan wadah berkumpulnya penyandang disabilitas namun juga untuk mendorong terbentuknya usaha kelompok maupun usaha individu agar tercapai pemberdayaan penyandang disabilitas.

Berbagai macam usaha dipilih oleh teman-teman disabilitas di Purworejo salah satunya adalah kelompok kerajinan rajut. Alasan mengapa memilih kerajinan rajut adalah dengan mempertimbangkan trend yang sedang berkembang di masyarakat sekarang ini dan ada penawaran untuk memberikan pelatihan rajut dari perajin yang ada di salah satu kecamatan di Purworejo.

“Kami melihat bahwa tas rajut masih menjadi trend di Purworejo, maka dari itu kami optimis untuk menekuni usaha kerajinan rajut ini,” ujar salah satu pengrajin rajut tersebut.

Kelompok kerajinan rajut yang terbentuk adalah beberapa anggota DPO dari 3 kecamatan yang memang berminat untuk menekuni hal tersebut dan terdiri dari 6 orang teman-teman penyandang disabilitas post polio dan 2 orang tua anak dengan disabilitas.

Pemasaran produk dari DPO sejauh ini masih dengan sistem promosi manual atau istilahnya getok tular dan sedang diirintis untuk melakukan promosi online. Beberapa pesanan sampai saat ini sudah mulai mengalir dari beberapa individu untuk produk tempat tissue and mainan anak (bola-bola).

Teman-teman disabilitas dari Purworejo merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk menekuni kerajinan rajut tersebut. Bahkan mereka berharap melalui kursus ketrampilan yang digelutinya bisa mampu mengusahakan hidup yang lebih baik .

“Kami merasa seperti mendapatkan kesempatan kedua dengan menekuni kerajinan rajut ini. Sebagai pribadi kami merasa lebih berarti karena dapat mengusahakan hidup kami sendiri,” pungkasnya.

Tim Liputan Bisamandiri.com

Tim Liputan Bisamandiri.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *