Alat Bantu AFO untuk Dicky

Alat Bantu AFO untuk Dicky

Alat bantu AFO untuk DickyDicky merupakan anak tunggal yang terlahir secara premature saat usia kehamilan 8 bulan dengan berat badan 1,4 kg. Dicky lahir pada tanggal 1 April 2005 dan merupakan anak tunggal dari pasangan Eko Sutopo dan Ari Kurniati. Pada masa awal pertumbuhannya Dicky sering mengalami panas dan mengakibatkan perkembangannya tidak seperti anak-anak yang lain.

Pada saat itu dokter sudah mendiagnosa Dicky mengalami kondisi Cerebral Palsy. Kondisi tersebut menyebabkan kekakuan pada otot tangan kanan dan layu pada kedua tungkainya. Ketika datang ke Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Dicky melalui assessment medis untuk memastikan kondisinya sekaligus mengetahui langkah dan terapi yang tepat baginya.

Berdasarkan hasil assessment, Dicky diharuskan untuk menjalani berbagai terapi seperti Fisio terapi, Okupasi terapi untuk menguatkan postur dan mendukung perkembangan wicaranya. Dari hasil asesment tersebut Dicky juga mendapatkan dukungan alat bantu salah satunya adalah AFO bilateral (satu pasang ) bagi kedua tungkainya.

“Saya sungguh berharap Dicky dapat berkembang kemandiriannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Selama ini kesulitan bagi Dicky adalah untuk melakukan kegiatan sehari-hari sehingga saya yakin terapi dan dukungan alat bantu akan sangat berarti bagi perkembangannya” ujar ibunda Dicky.

AFO bilateral diberikan karena sifatnya yang korektif dan berguna untuk mencegah timbulnya kecacatan sekunder, seperti kontraktur dan kebengkokan pada kaki. Bagi kondisi Cerebral Palsy seperti Dicky, AFO berguna untuk membantu meningkatkan mobilitas.

“Sebelum menggunakan AFO kaki Dicky sudah menunjukkan kecenderungan untuk membengkok. Setelah menggunakan AFO setiap hari kaki Dicky menjadi tidak bengkok sehingga membantunya untuk nglasut ketika di rumah” tutur Ari.

Selain dukungan dari orang-orang terdekat dan pemberian terapi, alat bantu juga merupakan bagian yang penting bagi perkembangan anak cerebral palsy. Memang tidak mudah untuk membiasakan buah hati untuk menggunakan alat bantu namun ayah dan bunda harus memantapkan hati karena alat bantu sangatlah membantu agar kondisi disabilitas yang ada tidak menjadi lebih buruk.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *