Kreasi Tanpa Batas, Yoko Pengrajin Kayu Difabel

Kreasi Tanpa Batas, Yoko Pengrajin Kayu Difabel

Kreasi Tanpa Batas, Yoko Pengrajin Kayu Difabel

Terlahir sebagai anak normal, awalnya tak mudah bagi Yoko harus menerima kenyataan kehilangan kedua kaki akibat kecelakaan dan sakit tumor yang di deritanya. Namun Ia tak patah semangat, meski difabel pemuda kelahiran Pemalang ini bisa mandiri dengan menjadi pengrajin kayu.

Saat ini lelaki kelahiran Pemalang, 3 Mei 1985 ini bekerja sebagai salah satu karyawan di Yayasan Penyandang Cacat Mandiri. “Kerja disini saya sudah kurang lebih 7 tahun. Sempat rotasi ke beberapa bagian, dari pertama kali disini saya menjadi tenaga pengamplas, skrul, bubut, bahkan bantu teman-teman lainnya menyiapkan komponen untuk membuat alat peraga edukasi,” terang Yoko.

Pertama kali datang ke Yayasan Penyandang Cacat Mandiri, Yoko mengaku tak tahu menahu mengenai proses produksi alat peraga edukasi. “Akhirnya sama teman-teman produksi saya dibimbing dan dikenalkan alat-alat produksi peraga edukasi sampai akhirnya sekarang sudah bisa. Motivasi saya masuk sini yaitu bagaimana caranya saya harus bisa bekerja, dan alhamdulillah Yayasan Penyandang Cacat Mandiri mau menampung saya,” paparnya.

Meski sejak kelas 4 SD Yoko harus kehilangan kedua kakinya karena ketabrak kereta api dan sakit tumor yang Ia derita, namun Yoko tak merasa dibeda-bedakan oleh orang-orang disekitarnya. “Umur 10 tahun kaki kanan saya harus diamputasi karena ketabrak kereta, sedangkan kaki yang kiri diamputasi karena sakit tumor yang saya derita. Walaupun saya cacat, namun perlakuan orang tua sama seperti ke anak normal lainnya,” kenang Yoko.

Sebagai penyandang disabilitas, Yoko mengaku kendala yang dulu sempat Ia hadapi adalah lokasi sekolah yang jauh dari rumahnya sehingga Ia sering kesulitan untuk sampai kesana karena banyak angkutan umum yang tidak mau diberhentikan oleh Yoko yang menggunakan kursi roda.

Di akhir pertemuannya dengan tim Bisamandiri.com, Yoko berharap agar teman-teman sesama difabel yang saat ini masih minder supaya semangat dan mau berusaha. “Kita harus memiliki keahlian dan berusaha mengembangkannya. Walaupun kita difabel namun bila memiliki keahlian pasti orang-orang akan menerima kita. Bagaimanapun kondisinya kita harus bisa menghidupi diri kita sendiri, sebab orang-orang yang menyayangi kita suatu saat nanti akan pergi meninggalkan kita,” pesan Yoko bagi sesama difabel.

2 thoughts on “Kreasi Tanpa Batas, Yoko Pengrajin Kayu Difabel”

  1. Sandra berkata:

    Hi my name is Sandra and I just wanted to drop you a quick note here instead of calling you. I discovered your Kreasi Tanpa Batas, Yoko Pengrajin Kayu Difabel | Bisa Mandiri page and noticed you could have a lot more hits. I have found that the key to running a successful website is making sure the visitors you are getting are interested in your subject matter. There is a company that you can get targeted visitors from and they let you try the service for free for 7 days. I managed to get over 300 targeted visitors to day to my site. Check it out here: http://tgi.link/dcf2

    1. anggrek berkata:

      hi Sandra,. so sorry for the very late reply. first of all from bisamandiri.com would like to give you our biggest gratitude for supporting us. yes we couldn’t agree more that to successfully run a website is by gaining as many visitors interested in our subject. we will surely check to the link you’ve linked and optimistic that it will benefit for our website.

      Thanks a bunch for you support.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *