Training Soft Skill Persiapan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas di Kulonprogo
Pada Selasa dan Rabu (17-18/11) yang lalu Pusat Rehabilitasi YAKKUM mengadakan Pelatihan Soft Skill untuk mempersiapkan Penyandang Disabilitas masuk ke dunia kerja. Training yang diselenggarakan di posko PRY Wates dan dihadiri oleh 11 orang penyandang disabililtas yang kesemuanya berasal dari daerah Kulonprogo ini, sengaja diadakan untuk memberikan bekal soft skill yang kesemuanya berhubungan langsung dengan dinamika Penyandang Disabilitas di dunia bekerja.
Di hari pertama training, peserta diajak untuk mengenali diri sendiri sebagai salah satu dasar dimana peserta harus mengenali potensi serta kemampuan dirinya masing-masing dalam kaitannya dengan dunia kerja. Dalam sesi ini peserta juga diajak untuk menggali harapan serta hambatan dalam diri ketika masuk ke dunia kerja dan mulai mengoptimalkannya untuk membangun harapan baru.
Selama proses pelatihan berlangsung, ada beberapa peserta yang menceritakan pengalaman mereka ketika ditolak bekerja karena kondisi disabilitas yang mereka miliki. Dan berangkat dari sini, fasilitator memberikan penjelasan bahwa sekarang sudah ada UU No. 13 tahun 2003 yang mengatur bahwa Penyandang Disabilitas diberikan kuota 1% dari jumlah pekerja untuk bisa bekerja di perusahaan ataupun instansi-instansi pemerintahan. Meskipun sudah ada UU tersebut, hal yang sangat dikuatkan di dalam training soft skill ini adalah kesiapan penyandang disabilitas sendiri di dalam menghadapi dunia kerja itu sendiri. Baik siap secara persyaratan formal maupun kesiapan diri.
Kesiapan diri ini tidak lepas dari kuatnya motivasi dan kepercayaan diri penyandang disabilitas di dalam menghadapi dunia kerja. Sehingga untuk membahas hal tersebut, di hari kedua mereka diajak untuk mengetahui motivasi mereka dalam bekerja dan bagaimana mempertahankan motivasi tersebut sebagai sebuah pegangan agar mereka tetap bertahan dalam bekerja. Selain itu, mereka juga diajari tips-tips ketika berhadapan dengan pihak-pihak pemberi kerja dalam kaitannya dengan kepercayaan diri dan bahasa komunikasi yang baik.
Setelah mengikuti pelatihan selama dua hari, para peserta merasa sangat terbantu sehingga mereka bisa mengetahui dinamika dunia kerja sesungguhnya dan memiliki bekal untuk bisa menghadapinya. Mereka sendiri menyadari pula bahwa sebenarnya potensi diri dan kemampuan dari dalam dirilah yang menentukan apakah mereka bisa diterima bekerja atau tidak. Mereka juga memiliki komitmen untuk selalu belajar dan adaptasi ketika sudah masuk ke dunia kerja sebagai bentuk nyata motivasi mereka untuk bisa hidup mandiri dan membuktikan bahwa penyandang disabilitas pun bisa bekerja.
Diakhir sesi pelatihan soft skill ini, para peserta diajak untuk menuliskan setiap komitmen yang akan mereka kerjakan setelah mengikuti pelatihan di dalam sebuah kertas dan kemudian dibawa ke rumah untuk selalu dibaca ketika ada waktu senggang. Melalui cara tersebut, peserta diharapkan akan selalu ingat proses dinamika training dan juga mengingatkan mereka akan komitmen yang sudah mereka buat sendiri sebagai sebuah pertanggungjawaban pribadi sebelum masuk ke dunia kerja.
2 thoughts on “Training Soft Skill Persiapan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas di Kulonprogo”
Semangat untuk teman-teman disabilitas, semoga dengan adanya Undang-undang tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan semoga perusahaan bisa memberikan hak untuk penyandang disabilitas bekerja.
Apakah dari hasil training ini sudah ada Penyandadng Disabilitas di Kulonprogo yang sudah berhasil disalurkan bekerja?
selamat pagi mas wahyu,
menjawab pertanyaan mas wahyu, dari 10 orang yang mengikuti training soft skill di Kulon Progo saat ini mereka masih dalam proses pelatihan kerja diantaranya Menjahit dan cleaning Service.
sejauh ini secara total sudah ada 16 orang yang mengikuti training soft skill dan sudah ada 3 orang yang berhasil ditempatkan lapangan kerja.