Terapi Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus Disgrafia

Terapi Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus Disgrafia

DisgrafiaKesulitan belajar pada anak-anak jika tidak dideteksi sejak usia dini dan tidak dilakukan penanganan dengan upaya terapi yang benar, maka bisa menyebabkan kegagalan dalam proses pendidikan anak. Untuk itu kepedulian yang tinggi dari orangtua sangat dibutuhkan dalam membantu mendeteksi dini kesulitan belajar anak.

Faktor yang berisiko terjadinya kesulitan belajar pada anak diantaranya adalah anak pernah mengalami sakit keras hingga demam tinggi maupun anak yang terlahir prematur. Gangguan kesulitan belajar yang berat akan mudah teridentifikasi sehingga bisa terdeteksi sejak usia dini. Namun, pada anak dengan gangguan ringan, mungkin saja hal ini baru teridentifikasi pada saat anak usia sekolah.

Gangguan kesulitan belajar anak umumnya adalah pada bidang membaca, menulis dan matematika. Beberapa anak yang mengalami kesulitan menulis disebut dengan “disgrafia”. Disgrafia menurut John W. Santrock adalah kesulitan belajar pada anak yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam mengungkapkan sebuah pemikiran dalam bentuk tulisan.

Umumnya, istilah disgrafia digunakan untuk mendeskripsikan sebuah tulisan tangan yang sangat buruk. Anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki disgrafia mungkin akan menulis dengan sangat pelan dan hasil tulisannya sangat tidak bisa terbaca bahkan mereka banyak melakukan kesalahan dalam ejaan karena ketidakmampuan anak dalam memadukan bunyi dan huruf.

Ciri khusus untuk anak berkebutuhan khusus dengan gangguan disgrafia diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Adanya ketidakkonsistenan bentuk huruf di dalam tulisan
  2. Saat menulis, penggunaan huruf kecil dan juga huruf besar masih tercampur
  3. Bentuk serta ukuran dalam tulisannya tidak proporsional
  4. Anak akan tampak berusaha dengan sangat keras pada saat mengkomunikasikan suatu ide, pengetahuan maupun pemahaman ke dalam sebuah tulisan.
  5. Anak mengalami kesulitan dalam memegang pena atau pensil dengan mantap. Biasanya anak memegang alat tulis terlalu dekat bahkan hampir menempel pada kertas.
  6. Sering berbicara pada diri sendiri pada saat sedang menulis atau justru memperhatikan tangan yang digunakan untuk menulis.
  7. Cara anak menulis tidak konsisten, tidak mengikuti alur garis pada kertas dengan tepat dan proporsional.
  8. Tetap mengalami kesulitan meskipun mereka hanya diminta untuk menyalin tulisan yang telah ada.

Untuk membantu anak yang mengalami gangguan disgrafia, orangtua dapat melakukan beberapa cara diantaranya :

  1. Pahami keadaan anak

Sebaiknya orangtua, guru maupun pendamping harus bisa memahami kesulitan serta keterbatasan yang dimiliki oleh anak disgrafia. Berusahalah untuk tidak membanding-bandingkan antara anak disgrafia dengan anak normal lainnya. Sikap tersebut hanya akan membuat orangtua dan anak mengalami stress. Jika memungkinkan, lakukan terapi pendidikan pada anak disgrafia dengan cara memberikan tugas-tugas menulis yang singkat saja.

  1. Menyajikan tulisan cetak

Berikan kesempatan dan kebebasan pada anak disgrafia untuk belajar menuangkan ide dan konsep yang ada dalam pikirannya dengan menggunakan komputer maupun mesin ketik. Ajari anak disgrafia untuk menggunakan alat-alat tersebut agar bisa mengatasi hambatannya dalam menulis. Dengan memanfaatkan komputer, anak dapat memanfaatkan sarana korektor sehingga mereka dapat mengetahui letak kesalahannya.

  1. Membangun rasa percaya diri anak

Berikan sebuah pujian yang wajar pada setiap usaha yang telah dilakukan oleh anak. Jangan pernah menyepelekan atau melecehkan hasil kerja anak karena hal itu hanya akan membuat anak frustasi. Kesabaran orangtua dan juga guru akan membuat anak merasa tenang dan sabar dalam menghadapi dirinya sendiri atas usaha yang sedang dilakukannya.

  1. Latih anak untuk terus menulis

Libatkan anak secara bertahap, gunakan strategi yang sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami anak dalam mengerjakan tugas menulis. Berikan juga tugas yang menarik dan diminati oleh anak, seperti misalnya menulis surat untuk teman, menulis pesan untuk orangtua, menulis dalam selembar kartu pos dan lain sebagainya. Cara ini dapat meningkatkan kemampuan menulis anak disgrafia dan membantu mereka dalam menuangkan konsep abstrak mengenai huruf dan kata dalam bentuk tulisan yang konkret.

Lakukanlah terapi pendidikan atau pelatihan tersebut secara berulang-ulang pada tiap-tiap kesalahan yang dialami oleh anak berkebutuhan khusus disgrafia sehingga mereka mendapatkan perubahan.

Sumber gambar : http://www.schoolsuppliesforless.com/wp/wp-content/uploads/2012/01/Child_With_Learning_Difficulty.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *