Kelainan kongenital cerebral palsy merupakan hasil dari cedera otak yang terjadi selama perkembangan bayi di dalam kandungan. Kondisi seperti ini hadir pada saat bayi dilahirkan, meskipun mungkin tidak dapat terdeteksi selama berbulan-bulan. Gangguan cerebral palsy ini dapat mengakibatkan seorang bayi dan anak mengalami gangguan pada gerak motorik bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan.

Gangguan cerebral palsy pada bayi biasanya ditandai dengan keterlambatan motorik pada masa tumbuh kembang. Lalu yang dipertanyakan disini adalah, apa yang menjadi penyebab dari munculnya cerebral palsy pada bayi?

Sampai dengan saat ini, masih belum diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab cerebral palsy pada bayi. Berikut ini adalah beberapa penyebab dan penjelasannya.

Penyebab Cerebral Palsy di Usia Dini

1. Infeksi selama masa kehamilan

Penyebab cerebral palsy pada bayi yang pertama adalah adanya infeksi selama menjalani masa kehamilan. Infeksi tersebut dapat terjadi akibat virus atau bakteri seperti rubella yang disebut juga dengan campak jerman, cytomegalovirus atau virus herpes maupun toksoplasmosis yaitu infeksi yang disebabkan oleh parasit yang didibawa dan disebarkan melalui kotoran kucing atau daging yang kurang matang pada waktu proses pemasakan. Infeksi ini menyerang pada bagian otak janin sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perkembangan otak janin.

2. Penyakit kuning pada bayi yang sangat parah

Penyakit kuning yang parah pada bayi juga menjadi salah satu penyebab cerebral palsy. Penyakit kuning ini biasanya disebabkan oleh adanya bilirubin yang berlebihan di dalam darah bayi. Bilirubin biasanya disaring oleh hati atau liver. Namun, pada beberapa bayi baru lahir membutuhkan waktu beberapa hari untuk bisa menyaring bilirubin dengan sempurna. Oleh sebab itu, banyak kita jumpai bayi berwarna kuning pada saat mereka terlahir. Pada kondisi yang parah, penyakit kuning pada bayi ini jika tidak segera diobati bisa merusak sel-sel otak sehingga menyebabkan cerebral palsy.

3. Ketidakcocokan Rh dalam darah antara ibu dan bayi

Ketidakcocokan Rh darah antara ibu dan bayi juga bisa menjadi salah satu penyebab  cerebral palsy. Ketidakcocokan Rh dalam darah antara ibu dan bayi bisa menyebabkan tubuh ibu memproduksi antibodi yang akhirnya menghancurkan sel darah janin. Akibatnya, kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada otak bayi dan menjadi penyebab munculnya cerebral palsy.

4. Trauma fisik dan metabolik saat bayi dilahirkan

Penyebab cerebral palsy pada bayi yang selanjutnya adalah adanya trauma fisik dan metabolik pada saat bayi dilahirkan. Terjadinya proses persalinan yang bermasalah sehingga mengharuskan menggunakan alat bantu seperti vacuum bisa menyebabkan terjadinya cedera maupun trauma fisik serta metabolik ada bayi yang akhirnya bisa memicu kerusakan otak dan menjadi penyebab munculnya cerebral palsy.

5. Bayi kekurangan oksigen para di otak saat proses persalinan

Proses persalinan yang bermasalah juga menyebabkan kurangnya pasokan oksigen pada otak bayi sehingga bisa memicu terjadinya kerusakan otak yang merupakan salah satu penyebab munculnya cerebral palsy.

6. Prematuritas

Penyebab munculnya cerebral palsy yang selanjutnya adalah prematuritas, yaitu proses kelahiran bayi yang terjadi sebelum waktunya. Kelahiran yang belum waktunya karena usia kandungan belum 9 bulan memiliki resiko cukup besar mengalami cerebral palsy antara 40-50 % bayi. Hal tersebut disebabkan karena perkembangan otak janin belum sempurna sehingga diyakini menjadi penyebab munculnya cerebral palsy pada bayi.

7. Kerusakan otak pada masa pertumbuhan bayi

Penyebab cerebral palsy pada bayi yang lain adalah adanya kerusakan otak yang terjadi pada masa pertumbuhan bayi. Kerusakan otak dapat terjadi karena cedera pada kepala, keracunan, infeksi bakteri, tenggelam dan lain sebagainya.

Beberapa penyebab dari cerebral palsy pada bayi tersebut semoga bisa dijadikan sebagai sebuah pengetahuan agar Anda dan keluarga bisa terhindar dari gangguan cerebral palsy. Karena untuk mengobati cerebral palsy hanya bisa dilakukan dengan jalan operasi dan terapi.

Sumber gambar : http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/12373392.png