Penyebab Cerebral Palsy Pada Anak

Penyebab Cerebral Palsy Pada Anak

Penyebab Cerebral PalsyAda banyak faktor yang dapat menyebabkan kondisi Cerebral Palsy (CP) pada anak. Baik itu faktor sebelum bayi lahir atau saat masih dalam kandungan, pada saat proses kelahiran, dan setelah bayi lahir.

Besarnya tingkat kemungkinan kerusakan patogen pada saat persalinan mencapai 60%-65%, sedangkan penyebab sebelum kehamilan sekitar 30%-40%, dan setelah melahirkan hanya sekitar 12% saja. Meski kelainan otak ini tak bisa disembuhkan hingga 100%, namun penting bagi kita untuk memahami faktor apa saja yang menjadi penyebab Cerebral Palsy (CP), mengenal gejala Cerebral Palsy (CP), diagnosis sejak dini, sehingga anak Cerebral Palsy bisa hidup normal seperti anak-anak pada umumnya.

Berikut ini kami informasikan faktor penyebab Cerebral Palsy (CP) pada anak yang telah dikategorikan menjadi tiga periode waktu.

Faktor penyebab selama kehamilan

Infeksi berat yang terjadi selama kehamilan dimungkinkan dapat merusak perkembangan sistem saraf pada janin. Contohnya seperti rubella atau campak Jerman, toksoplasmosis atau infeksi yang disebabkan oleh hewan atau olahan daging yang tidak terlalu matang, cytomegalovirus atau virus herpes, serta infeksi lain yang mungkin terjadi pada wanita hamil diakui menjadi salah satu penyebab penting kerusakan perkembangan otak pada janin.

Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi pada saat hamil, keracunan (seperti toksemia kehamilan), iradiasi, dan bisa juga disebabkan karena adanya trauma. Ibu yang menderita hipertiroidisme, epilepsi sebelum kehamilan, mempunyai riwayat merokok, atau lebih dari 2 kali melahirkan namun bayinya meninggal memiliki kemungkinan terkena Cerebral Palsy (CP) pada saat bayi baru lahir.

Faktor penyebab pada proses kelahiran

Bayi lahir prematur menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya Cerebral Palsy (CP). Bahkan sebuah penelitian di Amerika, mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 50.000 kasus melahirkan yang berat badannya di bawah 1500 gram setiap tahunnya, 85% dari mereka bertahan hidup, sekitar 5%-15% terkena Cerebral Palsy (CP), sedangkan 25%-30% lainnya mengalami gangguan mental pada usia sekolah.

Penyebab kedua adalah waktu persalinan yang terlalu lama, distosia, tali pusat yang melilit leher sehingga bayi kekurangan oksigen, plasenta previa, abrupsio plasenta, cairan amnion dan aspirasi mekonium yang menyebabkan penyumbatan hipoksia janin otak, asfiksia, anak-anak yang terlahir besar, trauma kelahiran, dan lain sebagainya.

Faktor setelah kelahiran

Faktor penyebab Cerebral Palsy (CP) setelah kelahiran biasanya karena terjadinya kejang pada neonatal, cedera kepala ketika bayi, sakit kuning, aspirasi pneumonia, meningitis, dehidrasi, perdarahan atau pembekuan darah di otak, sepsis menyebabkan shock, atau bilirubin serum lebih tinggi dari 16mg/dl sehingga kemungkinan besar menyebabkan Cerebral Palsy (CP).

Karena Cerebral Palsy merupakan kelainan otak permanen, maka perlu kesabaran dari para orangtua dalam membantu, mengajarkan serta mengarahkan anak-anak mereka yang menderita Crebral Palsy (CP) untuk bisa mandiri dan mendapatkan kehidupan normal seperti anak-anak pada umumnya.

Sumber gambar : http://www.thespeciallife.com/images/boy-with-cerebral-palsy-in-walker.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *