Pengobatan Penyakit Polio Secara Tepat Dan Efektif
Tahukah Anda apa itu penyakit polio? Polio atau Poliomielitis merupakan penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh virus. Sebuah virus yang menjadi agen pembawa penyakit ini dinamakan dengan poliovirus (PV). Virus ini disebarkan melalui kontak langsung dengan orang ke orang yang menderita penyakit polio, melalui lendir, feces dan sesuatu yang sudah terkontaminasi dengan feces penderita polio misalnya air. Virus PV ini akan berlipat ganda dalam sistem pencernaan dimana virus tersebut juga bisa menyerang sistem syaraf sehingga menyebabkan kerusakan syaraf yang permanen pada beberapa orang.
Sampai dengan saat ini belum ada pengobatan antivirus yang spesifik untuk mengatasi penyakit polio. Salah satu pencegahannnya yaitu dengan memberikan imunisasi sejak usia balita. Beberapa pusat penelitian di dunia mencoba menggunakan pleconalir, yaitu satu antivirus yang aktif secara invitro terhadap picornavirus. Cara tersebut bertujuan untuk mengurangi virus penyebab polio dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Dapat juga diberikan zat imunoglobuline.
Pada prinsipnya pengobatan untuk penyakit polio ini ditujukan untuk pencegahan terjadinya cacat sehingga anak dapat tumbuh dengan normal. Pengobatan penyakit polio juga tergantung pada jenis polio yang diderita. Berikut dapat Anda simak selengkapnya.
1. Pengobatan Poliomielitis Abortif
- Diberikan analgetika dan sedatifa
- Diet adekuat
- Istirahat sampai dengan suhu normal dalam waktu beberap hari, usahakan untuk mencegah segala aktivitas yang berlebihan selama 2 bulan dan setelah itu diperiksa neuroskletas secara teliti.
2. Pengobatan pada Poliomielitris Non Paralitik
- Pengobatan seperti pada tipe Poliomielitis Abortif
- Selain diberikan analgetika dan sedative juga bisa dikombinasikan dengan kompres hangat selama kurang lebih 15 hingga 30 menit setiap 2 sampai 4 jam sekali.
3. Pengobatan pada Poliomielitis Paralitik
- Penderita polio jenis ini membutuhkan perawatan di rumah sakit.
- Penderita harus istirahat total paling tidak 7 hari atau sedikitnya setelah fase akut dilampaui.
- Selama fase akut, penderita polio harus dijaga kebersihan mulutnya.
- Perubahan posisi yang terjadi pada penderita dilakukan dengan memberi penyangga persendian tanpa menyentuh otot dan usahakan untuk menghindari gerakan memeluk punggung.
- Fisioterapi, cara ini dilakukan sedini mungkin setelah fase akut berlalu, mulai dengan melakukan latihan pasif dengan maksud untuk mencegah penderita polio mengalami deformitas atau perubahan bentuk. Misalnya pergerakan tulang menjadi memendek akibat kuatnya tarikan otot-otot ekstremitas yang dapat menarik patahan tulang.
- Melakukan akupuntur sedini mungkin.
- Mencegah terjadinya paralitik progresif dengan melakukan interferon sedini mungkin.
4. Pengobatan pada Poliomielitis Bentuk Bulbar
- Dilakukan perawatan khusus terhadap paralisis palatum, misalnya dengan memberikan makanan dalam bentuk semisolid atau padat.
- Selama penderita polio mengalami fase akut dan berat, perlu dilakukan drainasepostural dengan posisi kaki lebih tinggi, muka dalam satu posisi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya aspirasi, pengisapan lendir yang dilakukan secara teratur dan hati-hati dan jika perlu juga dilakukan trakeostomi (prosedur operatif dengan cara membuat lubang untuk bernafas pada dinding depan trakea).
Pemberian imunisasi polio sangat membantu manusia sebagai cara pencegahan penyakit polio di masa depan. Jika penyakit polio menyerang orang dewasa yang sama sekali belum pernah diimunisasi polio maka akibatnya akan lebih berbahaya.