Pendidikan Khusus Untuk Anak Tunalaras

Pendidikan Khusus Untuk Anak Tunalaras

TunalarasAnak berkebutuhan khusus salah satunya tunalaras adalah anak-anak yang mengalami gangguan emosi dan gangguan perilaku. Keadaan yang dialami oleh anak tersebut dapat menimbulkan gangguan pada dirinya. Baik dikarenakan emosi yang dialami terlalu kuat seperti misalnya rasa sedih atau emosi yang dapat menimbulkan konflik misalnya terlalu sering marah-marah.

Emosi adalah salah satu ciri dari keberadaan manusia sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial. Dengan adanya emosi, seorang manusia akan mempunyai sebuah dinamika kehidupan. Seorang yang tidak memiliki emosi atau terlalu emosional akan sulit diterima oleh lingkungan karena sikapnya yang berlebihan atau tidak peka terhadap orang lain. Sehingga, begitu pentingnya emosi bagi kehidupan manusia, salah satu cara mengendalikan emosi manusia tersebut yaitu dengan memberikan pendidikan dan pembinaan sejak usia dini.

Bentuk pendidikan anak berkebutuhan khusus tunalaras dapat diselenggarakan di SLB khusus untuk anak tunalaras yaitu (SLB-E). Dalam pelaksanaannya, macam-macam bentuk penyelenggaraan pendidikan anak berkebutuhan tunalaras atau gangguan emosi dan perilaku adalah sebagai berikut.

  1. Penyelenggaraan bimbingan serta penyuluhan di sekolah regular. Misalnya saja di sekolah regular terdapat murid atau anak yang menunjukan gejala kenakalan ringan atau gangguan emosi maka para pembimbingharus segera memperbaikinya. Mereka masih tetap tinggal di sekolah tersebut bersama-sama dengan kawannya di kelas, namun anak tunalaras tersebut akan perhatian dan juga layanan khusus.
  2. Menyediakan kelas khusus bagi anak berkebutuhan khusus tunalaras jika mereka perlu belajar terpisah dari teman-temannya satu kelas. Kemudian, pembimbing dapat mempelajari gejala-gejala gangguan emosi maupun gangguan perilaku yang dialami anak. Kelas khusus tersebut ada pada setiap sekolah dan juga masih merupakan bagian dari sekolah tersebut. Kelas khusus bagi anak tunalaras tersebut dipegang oleh seorang pendidik dengan latar belakang PLB atau pembimbing maupun penyuluh yaitu seorang guru yang cakap dan mampu mendidik anak berkebutuhan khusus tunalaras.
  3. Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian tunalaras tanpa asrama yang ditujukan untuk anak berkebutuhan khusus tunalaras yang proses belajarnya perlu dipisahkan dengan teman yang lainnya karena gangguan emosi dan gangguan perilaku yang dialaminya sudah cukup berat atau bahkan merugikan teman seusianya.
  4. Sekolah dengan asrama. Sekolah ini ditujukan bagi anak berkebutuhan khusus yang kenakalannya sudah terlampau berat, sehingga mereka harus dipisahkan dengan teman maupun orangtua mereka. Oleh sebab itulah mereka harus dikirim ke asrama untuk mendapatkan pendidikan. Hal ini juga bermaksud agar anak secara kontinyu bisa terus mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Adanya asrama untuk anak berkebutuhan khusus tunalaras adalah sebagai keperluan penyuluhan.

Tujuan diselenggarakannya pendidikan bagi anak tunalaras adalah untuk membantu anak berkebutuhan khusus tunalaras agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan serta keterampilan sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat dalam menggalakkan hubungan timbale balik antara lingkungan sosial budaya maupun lingkungan.

Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tunalaras dapat dilaksanakan melalui bidang pengajaran, bimbingan dan juga penyuluhan dengan melibatkan ahli-ahli terkait seperti guru, psikolog, pengasuh maupun pekerja sosial. Dengan informasi mengenai pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tunalaras ini diharapkan para pembaca memiliki persepsi yang sama terhadap perkembangan pendidikan luar biasa sehingga program-program pendidikan tersebut bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan.

Sumber gambar : http://ciricara.com/wp-content/uploads/2013/01/30/anak-emosi.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *