Nur Sugianto, Difabel Produsen Kerajinan Eceng Gondok
Mengalami keterbatasan (difabel) sejak kecil, Nur Sugianto meneruskan keahlian dari sang ibu yaitu membuat kerajinan eceng gondok. “Setiap harinya saya membuat anyaman eceng gondok untuk dibuat tas, dan tempat sampah. Saya mendapatkan keahlian membuat eceng gondok dari ibu saya,” ungkapnya.
Awalnya saya hanya coba-coba untuk ikut menganyam eceng gondok, tapi karena bantuan ibu sekarang saya membuat kerajinan eceng gondok sebagai aktivitas utama seha-hari untuk menambah ekonomi keluarga. “Selama ini kesulitan yang saya hadapi misalnya eceng gondoknya kaku atau ukurannya kurang panjang, jadi susah untuk menganyamnya. Kalau kesulitan, saya biasanya minta bantuan mbak saya,” ujar Nur.
Untuk produk kerajinan eceng gondok yang sudah jadi, biasanya dijual Nur dengan harga jual sekitar Rp 11.000,00 sampai dengan Rp 30.000,00. Harga jual produk kerajinan eceng gondok ditentukan dari tingkat kesulitan dan besar kecilnya ukuran.