Masalah Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus membutuhkan pengetahuan dan perhatian lebih mengenai perawatan kesehatan terutama untuk kesehatan gigi dan mulut, karena anak berkebutuhan khusus mempunyai resiko yang cukup tinggi terhadap masalah gigi dan mulut yang bisa mempengaruhi kesehatan serta kualitas hidup mereka.
Mengapa anak berkebutuhan khusus memiliki resiko yang tinggi pada masalah kesehatan gigi dan mulut? Hal itu disebabkan karena keterbatasan kemampuan mobilitas dan kognitif, gangguan pada otot dan perilaku, refleks muntah serta gerakan tubuh yang tidak terkontrol. Semua keadaan itulah yang membatasi anak berkebutuhan khusus bisa melakukan perawatan gigi secara optimal sehingga mereka ditempatkan pada posisi yang beresiko mengalami masalah pada kesehatan gigi dan mulut.
Padahal perlu kita ketahui bersama bahwa kondisi gigi dan mulut yang sehat dan bersih sangat penting bagi anak berkebutuhan khusus guna menunjang kehidupan mereka. Oleh sebab itu, sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk membimbing anak berkebutuhan khusus agar mereka bisa menjaga kesehatan gigi mereka dan dapat hidup mandiri di masa mendatang.
Lalu, sebenarnya masalah kesehatan gigi dan mulut apa saja yang sering dialami oleh anak berkebutuhan khusus. Berikut ini kita simak bersama.
- Gigi berlubang atau karies gigi yang disebabkan oleh kelainan bentuk dan struktur gigi, jumlah air ludah kurang, frekuensi muntah, pengobatan yang mengandung gula atau dilakukan diet khusus yang membutuhkan pemberian susu botol yang diperpanjang serta keterbatasan anak atau orang yang ada disekitar untuk membantunya dalam menjaga dan membersihkan gigi dan mulut secara rutin.
- Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal) seperti gusi berdarah dan karang gigi. Kondisi seperti itu disebabkan oleh kebersihan mulut mereka yang kurang diperhatikan karena ketidakmampuan mereka dalam menggunakan sikat gigi dengan benar, efek samping dari obat-obatan serta pola makan yang kurang baik. Radang yang terjadi pada jaringan periodontal yang telah parah bisa mengakibatkan anak berkebutuhan khusus kehilangan gigi.
- Maloklusi adalah masalah yang terjadi karena adanya keterlambatan erupsi gigi, gigi berlebih, tidak ada benih gigi, gangguan pada fungsi hubungan otot-otot yang ada didalam mulut dan periodontal sehingga menyebabkan rahang atas menjadi maju, gigitan terbuka serta gigitan silang.
- Bernafas melalui mulut atau pernapasan mulut kronik adalah masalah yanng disebabkan oleh jalan nafas yang lebih sempit sehingga anak berkebutuhan khusus cenderung bernapas dengan menggunakan mulut. Pernapasan kronis ini menyebabkan ukuran lidah menjadi membesar atau makroglosia dan permukaan lidah beralur dalam dan juga kering. Hal itu menyebabkan bau mulut yang tidak sedap dan iritasi pada sudut bibir. Kondisi seperti ini juga akan mempengaruhi fungsi bicara dan fungsi mengunyah.
Untuk menghindari hal itu terjadi, maka anak berkebutuhan khusus harus mendapatkan perhatian dan juga perawatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh orang tua dan bekerjasama dengan dokter gigi. Marilah kita bekerjasama mewujudkan gigi yang sehat sepanjang hidup untuk anak berkebutuhan khusus.
Sumber gambar : http://www.formulaoralcare.com/wp-content/uploads/2012/10/tips-sebelum-membawa-anak-k.jpg