Macam-Macam Metode Pengajaran Bagi Anak Tunanetra

Macam-Macam Metode Pengajaran Bagi Anak Tunanetra

Pendidikan tunanetra

Metode-metode pendidikan yang diterapkan dalam proses belajar mengajar bagi anak tunanetra maupun anak-anak normal pada umumnya mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu. Karena itulah variasi untuk metode pendidikan anak tunanetra juga semakin bertambah.

Pada dasarnya metode pendidikan anak tunanetra hampir sama dengan anak normal lainnya, hanya saja yang membedakan adalah adanya beberapa modifikasi dalam tata cara pelaksanaannya, sehingga para penyandang tunanetra mampu mengikuti kegiatan pembelajaran yang dapat mereka ikuti dengan memanfaatkan indera pendengaran maupun perabaan yang mereka miliki.

Berikut ini adalah beberapa metode pendidikan yang bisa diterapkan bagi anak tunanetra dengan menggunakan fungsi pendengaran dan juga perabaan tanpa menggunakan indera penglihatan.

1. Metode ceramah

Metode pendidikan dengan ceramah bagi anak tunanetra hanya berupa sebuah penyampaian materi dengan beberap penjelasan secara lisan. Metode pendidikan ini sangat tepat diterapkan bagi mereka anak tunanetra yang tidak bisa melihat. Sebab, penyandang tunanetra sangat menonjolkan indera pendengaran mereka. Oleh sebab itu metode ceramah sangat cocok digunakan oleh para guru yang mengharuskan siswanya menyimak.

2. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab merupakan metode lanjutan untuk proses pendidikan dengan metode ceramah. Metode tanya jawab ini bertujuan manakala guru ingin membuat siswa mereka turut aktif di dalam kelas. Metode seperti ini juga dapat diterpkan bagi anak tunanetra karena metode seperti ini adalah tambahan dari metode ceramah yang membutuhkan indera pendengaran.

3. Metode diskusi

Metode diskusi ini bisa diterapkan bagi anak tunanetra karena dengan cara ini mereka bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi tersebut. Dalam metode diskusi, kemampuan anak tunanetra dalam hal daya pikir guna memecahkan suatu persoalan lebih diutamakan. Metode diskusi ini juga bisa diikuti tanpa menggunakan indera penglihatan.

4. Metode sorogan

Metode sorogan dapat diterapkan bagi anak tunanetra karena adanya bimbingan langsung dari guru kepada siswa atau anak didik mereka. Selain itu, para guru juga dapat mengetahui dengan langsung sejauh mana kemampuan siswanya dalam memahami suatu materi pelajaran.

5. Metode bandongan

Metode seperti ini bisa diterapkan kepada siswa tunanetra inti dimana guru memberikan suatu penjelasan kepada anak didik mereka yaitu anak tunanetra tidak secara perorangan. Metode bandongan ini merupakan kebalikan dari metode sorogan. Penyandang tunanetra bisa mengikuti metode ini karena metode ini bisa diikuti tanpa menggunakan indera penglihatan.

6. Metode drill

Metode drill ini bisa diterapkan untuk anak tunanetra jika materi yang disampaikan oleh guru dan media yang digunakan mampu mendukung anak tunanetra dalam memahami materi pembelajaran. Metode drill ini juga bisa disebut dengan metode praktek atau latihan secara langsung.

Macam-macam metode pendidikan di atas semoga bisa membantu para guru atau tenaga pengajar dalam mendidik anak tunanetra.

Sumber gambar : http://2.bp.blogspot.com/-lmrIwpnpq70/UjyDACP2_vI/AAAAAAAAAls/448G92Erkj0/s1600/Tunanetra.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *