Karakteristik Anak Tuna Rungu
Jika kita membahas tentang karakteristik anak tuna rungu, akan lebih mudah untuk memahami jika kita memulai dari pengertian tuna rungu. Yang dimaksud dengan tuna rungu adalah sebuah kondisi dimana seseorang kehilangan kemampuan pendengarannya sehingga tidak mampu untuk menangkap hampir semua rangsangan melalui indra pendengarannya.
Dalam banyak hal, orang kebanyakan seringkali salah memahami bahwa yang termasuk dalam tuna rungu terbatas pada mereka yang kehilangan kemampuan pendengarannya secara total, padahal yang termasuk tuna rungu adalah mereka yang juga mengalami kelainan pada indra pendengaran.
Tuna rungu selalu diiringi dengan gangguan wicara, hal ini disebabkan ketika seseorang tidak mendengar, maka tidak ada konsep informasi yang masuk ke otak tentang konsep kata dan kalimat. Ketika otak tidak memiliki rekaman kata-kata maka tidak bisa mengeluarkan konsep tersebut.
Secara umum karakteristik anak tuna rungu dibagi menjadi 4, yaitu:
Karakteristik berdasarkan bicara dan bahasa
Anak tuna rungu adalah seseorang yang mengalami hambatan bicara sehingga membutuhkan latihan atau pembelajaran secara khusus. Bagi orang awam bicara dengan anak tuna rungu seringkali merupakan hal yang sulit. Semakin lama berinteraksi dengan anak tuna rungu maka kita akan terbiasa dan semakin mudah untuk memahami bahasa mereka.
Karakteristik berdasarkan kondisi fisik/kesehatannya
Karakteristik yang menonjol dari aspek fisik pada anak tuna rungu adalah gerakan tangannya yang cepat. Hal ini disebabkan karena tangan digunakan sebagai alat bantu komunikasi. Ciri yang kedua adalah pada bentuk badannya yang membungkuk. Anak tuna rungu seringkali juga mengalami gangguan pada keseimbangan tubuhnya. Membungkuk adalah salah satu yang digunakan untuk menjaga keseimbangannya.
Karakteristik berdasarkan akademis
Secara umum karakteristik anak tuna rungu berdasarkan akademik sama dengan anak lain pada umumnya. Intelegensi pada anak tuna rungu juga terbagi menjadi 3 bagian tinggi, sedang dan rendah. Anak tuna rungu sering mengalami hambatan pada mata pelajaran verbal karena keterbatasannya dalam berbahasa. Namun demikian untuk mata pelajaran non verbal pada umumnya mereka lebih mampu untuk mengatasi permasalahan akademik.
Karakteristik dalam aspek social dan emosinya
Anak tuna rungu dalam banyak hal juga sering dijauhi oleh teman-temannya bahkan juga oleh sesame penyandang disabilitas yang lain non rungu wicara. Hal ini disebabkan oleh sulitnya komunikasi dengan mereka. Hal ini mengakibatkan besarnya ketergantungan pada orang lain dan adanya ketakuatn untuk memasuki lingkungan yang lebih luas.
Perhatian anak tuna rungu lebih sulit untuk dialihkan namun hal ini dapat membawa pengaruh positif terutama ketika mereka mulai memasuki lingkungan kerja karena tingginya kemampuan mereka untuk focus dalam pekerjaan. Karena keterbatasannya dalam komunikasi, anak tuna rungu juga mempunyai lingkungan pergaulan yang terbatas. Hal ini menyebabkan tingginya sifat egosentris mereka dan mempunyai kepribadian yang polos dan tidak banyak nuansa bahkan pada kondisi perasaan yang ekstrim.
Hal-hal diatas adalah hal yang menjadi karakteristik dasar anak tuna rungu. Semoga melalui artikel ini dapat membantu kita untuk mengenali, mengerti dan membantu interaksi kita dengan penderita tuna rungu.
Sumber gambar : http://www.nyunyu.com/medias/2013/02/07/images/Bedanya-Tayangan-Berita-Dulu-sama-Sekarang1.jpg