Gangguan Medis yang Menyertai Anak Cerebral Palsy
Selain kekakuan atau kelemahan otot yang diakibatkan oleh gangguan Cerebral Palsy, ternyata ada beberapa gangguan medis yang sering kali menyertai anak Cerebral Palsy (CP). Besar kecilnya gangguan medis yang ditimbulkan sesuai dengan seberapa luas kerusakan yang terjadi pada otak pasien.
Contohnya saja seperti data di lapangan yang menyebutkan bawah sepertiga anak Cerebral Palsy tipe spastic quadriplegia mengalami gangguan mental ringan, sepertiga lainnya gangguan mengalami gangguan mental sedang sampai berat, dan sisanya tanpa gangguan mental (memiliki kondisi mental yang normal).
Tidak hanya itu saja, menurut hasil survey juga ditemukan hampir 50% penderita Cerebral Palsy (CP) mengalami gangguan kejang atau epilepsi (epilepsi adalah bila kejang terjadi tanpa adanya pemicu seperti demam). Disini jenis epilepsi bisa dibagi menjadi beberapa kategori, bisa gangguan kejang di seluruh tubuh (kejang umum) atau bisa juga kejang parsial (tidak seluruh tubuh).
Pada penderita Cerebral Palsy tipe kaku quadriplegia, biasanya gangguan yang muncul adalah masalah pertumbuhan dan perkembangan. Derajat gangguan pertumbuhan yang terjadi mulai dari ringan sampai berat.
Gangguan medis lainnya yang dimungkinkan terjadi pada anak Cerebral Palsy adalah gangguan penglihatan. Sebagian penderita Cerebral Palsy mengalami juling atau strabismus yang akan mengganggu fungsi penglihatan bila tidak ditangani dengan segera. Sedangkan pada tipe hemiplegia biasanya gangguan penglihatan yang terjadi adalah penglihatan sesisi atau hemianopia.
Tak jarang pula, kasus yang terjadi pada anak Cerebral Palsy (CP) yaitu mengalami gangguan pendengaran. Kondisi ini pula yang pada akhirnya membuat anak Cerebral Palsy (CP) sulit berkomunikasi dengan baik, karena mereka mengalami gangguan pada organ pendengarannya.
Terakhir, gangguan yang sering terjadi pada anak Cerebral Palsy (CP) adalah kesulitan untuk merasakan sensasi atau persepsi abnormal. Seperti misalnya kesulitan untuk merasakan sensasi nyeri, atau mengenali sebuah obyek dengan meraba.
Meski begitu, gangguan tersebut masih bisa diatasi melalui terapi rutin, pengobatan medis dan penggunaan alat bantu mobilitas bagi anak Cerebral Palsy.