Fakta Umum Mengenai Cerebral Palsy
Meski sampai saat ini masih banyak yang belum mengetahui apa itu Cerebral Palsy (CP), namun industri medis telah mulai mempelajari Cerebral Palsy (CP) sejak tahun 1861 silam. Inisiatif tersebut muncul ketika William John Little (ahli bedah ortopedi asal Inggris) mempublikasikan penelitiannya yang pertama kali menggambarkan masalah-masalah neurologis pada anak dan didiagnosis sebagai spastic diplegia (kejang diplegia).
Meski istilah Spastic Diplegia telah ditemukan pada tahun 1861, namun nama ‘Cerebral palsy’ itu sendiri diciptakan oleh seorang dokter berkebangsaan Inggris yang bernama Sir William Osler tepatnya pada akhir tahun 1800-an.
Selanjutnya, ahli syaraf Austria Sigmund Freud juga menerbitkan makalah psikologis dan medis awal yang membahas tentang kondisi gangguan pada otak ini. Sebelumnya, diyakini bahwa kondisi ini muncul semenjak proses kehamilan berlangsung dan penyakit ini baru muncul ketika bayi telah dilahirkan. Namun, Freud tidak setuju karena menurutnya kondisi Cerebral Palsy dimulai sejak awal perkembangan otak saat janin masih berada pada rahim ibu.
Bahkan saat ini, fakta di lapangan ditemukan ada sekitar 1,5 sampai 2 dari setiap 1.000 bayi yang baru lahir didiagnosis mengalami gangguan Cerebral Palsy. Di Amerika Serikat saja, diperkirakan setiap tahun ada sekitar 5.000 bayi dan balita yang didiagnosis dengan Cerebral Palsy. Sekitar 1.500 balita menunjukkan gejala Cerebral Palsy ringan pada waktu yang bersamaan dan seluruhnya ada sekitar 500.000 dari total penduduk AS yang menunjukkan kelainan Cerebral Palsy (CP) pada tingkatan yang berbeda-beda.
Meskipun Cerebral Palsy bukan merupakan sebuah penyakit menular, namun Cerebral Palsy merupakan gangguan permanen yang sulit atau bahkan tak bisa disembuhkan hingga 100%. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian anak bisa sembuh hampir 100% ketika seorang anak mengalami Cerebral Palsy ringan. Penderita Cerebral Palsy ringan dapat pulih sebelum anak tersebut mencapai usia pra-sekolah mereka.
Sebagian besar bayi dengan Cerebral Palsy lahir dengan postur tubuh yang tidak teratur, seperti misalnya kaku dan terkulai. Kondisi ini terkadang juga diperparah dengan cacat lahir seperti tulang rahang yang kecil, kelengkungan tulang belakang, dan kepala yang kecil. Namun sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari adanya Cerebral Palsy pada anak-anak mereka, padahal secara umum gejala Cerebral Palsy (CP) terlihat ketika anak berusia kurang dari 1 tahun.
Fakta terakhir, Cerebral Palsy tidak menurun ke generasi berikutnya. Karenanya anak dengan Cerebral Palsy (CP) tak perlu dihindari karena mereka juga dapat hidup normal meskipun cacat dan memiliki keterbatasan untuk bergerak.
Sumber gambar : http://www.adoptontario.ca/uploads/Image/sub-cerebralpalsy.jpg