Diet Untuk Anak Hiperaktif
Merupakan tantangan tersendiri bagi sebuah keluarga untuk mempunyai anak hiperaktif. Ayah dan ibu tidak hanya harus senantiasa memperhatikan perilaku anak tetapi juga mempertimbangkan asupan makanan dan gizi yang harus dikonsumsi setiap harinya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola diet untuk anak hiperaktif. Antara lain :
Menghindari asupan karbohidrat sederhana dan meningkatkan asupan konsumsi karbohidrat kompleks. Yang termasuk dalam karbohidrat sederhana adalah karbohidrat yang banyak terkandung pada permen, roti putih, beras putih, kentang, tepung, gula dan sirup. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut sangat mudah diolah menjadi energi yang dapat memicu perilaku berlebih pada anak hiperaktif. Menghindari jenis kabohidrat sederhana juga bertujuan menghindarkan anak-anak untuk tetap beraktifitas dalam waktu yang tidak seharusnya.
Pemberian karbohidrat kompleks merupakan hal yang penting bagi anak hiperaktif. Karbohidrat kompleks sendiri biasanya terdapat pada kacang-kacangan, gandum utuh dan yang lain-lain. Alasan mengapa pemilihan karbohidrat kompleks dianjurkan pagi anak hiperaktif karena makanan yang mengandung karbohidrat kompleks akan dicerna dalam waktu yang lebih lama. Hal ini baik karena karbohidrat tersebut tidak akan segera dicerna dan berubah menjadi gula yang dapat memicu perilaku anak menjadi hiperaktif. Proses lama pada pengolahan karbohidrat kompleks juga akan menghindarkan anak untuk ngemil disela waktu makan bahkan membantu anak untuk mudah tidur pada malam hari.
Mengurangi asupan gula. Gula merupakan salah satu sumber kalori yang mudah dicerna dan menjadi sumber energi bagi tubuh. Hal ini dapat memicu perilaku aktif pada anak, namun bukan berarti anak hiperaktif tidak boleh mengkonsumsi gula. Bunda dapat mengganti asupan gula dengan yang terdapat pada karbohidrat, misalnya dari buah buahan. Bunda juga dapat memperbanyak asupan gula bagi anak hiperakstif dengan memberinya lebih banyak buah-buahan atau membuat makanan kecil bagi buah hati dengan menggunakan gula rendah kalori atau menghindari penggunaan gula sama sekali.
Memperbanyak makanan dengan kandungan omega 3. Penelitian membuktikan bahwa makanan dengan kandungan omega 3 yang tinggi dapat membantu memperbaiki kinerja otak. Tidaklah menjadi masalah jika buah hati anda tidak terlalu menyukai ikan. Bunda dapat mengganti dengan makanan olahan lain yang mengandung omega 3 seperti susu, telur dan roti yang diperkaya dengan omega 3.
Diet untuk anak hiperaktif memang membutuhkan kejelian khusus namun seleksi makanan bagi anak hiperaktif sangat dibutuhkan untuk mengontrol perilakunya.
Sumber gambar : http://d27bf9iy63vb4h.cloudfront.net/wp-content/uploads/2015/03/o-ADHD-DIET-facebook.jpg