Ciri-Ciri Gangguan Cerebral Palsy Pada Bayi
Cerebral palsy merupakan suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada masa perkembangan bayi dan disebabkan oleh kerusakan otak bayi. Cerebral palsy ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kelumpuhan, kekakuan serta gangguan sel-sel motorik dalam susunan saraf pusat yang memiliki sifat kronik dan tidak progresif.
Cerebral palsy dapat disebabkan oleh adanya penyakit, infeksi gangguan kesehatan yang dialami oleh ibu hamil, cedera otak atau trauma yang terjadi pada bayi ketika masih ada di dalam kandungan, berlangsungnya persalinan, bayi baru lahir dan bisa juga terjadi pada anak-anak di usia kurang dari 5 tahun.
Bayi baru lahir yang terlahir prematur dengan berat badan kurang juga dapat beresiko lebih besar mengalami gangguan cerebral palsy. Jika dilihat secara umum, ciri-ciri cerebral palsy pada bayi menunjukkan abnormalitas kemampuan motorik yang diantaranya adalah sebagai berikut :
- Bayi tidak mampu untuk mengontrol gerakan tubuhnya dengan baik. Misalnya saja tidak bisa berdiri dengan tegak dan juga tidak bisa mengangkat kepala.
- Bayi mengalami kesulitan pada saat bernafas, buang air dan bahkan pada saat makan.
- Kemampuan kognitif bayi rendah. Namun, pada sebagian besar bayi yang memiliki riwayat cerebral palsy bisa tumbuh dewasa dengan tingkat intelektual yang normal.
- Kaki terasa kaku seperti kejang.
- Mengalami kelambatan dalam pertumbuhan.
Cerebral palsy memiliki tiga tipe yaitu Spastic Cerebral Palsy yang ditandai oleh otot kaku dan juga kejang, Dyskinetic Cerebral Palsy yang ditandai gerakan abnormal pada lengan, kaki atau wajah serta Hypotonic Cerebral Palsy yang ditandai oleh melemahnya otot-otot tubuh. Sebagai contohnya saja pada bayi, bayi yang mengalami gangguan cerebral palsy akan menjadi tampak lemas seperti tidak memiliki tulang. Ketiga tipe tersebut mungkin saja bisa bercampur antara yang satu dengan yang lainnya pada diri sang bayi.
Ciri-ciri seorang bayi yang mengalami cerebral palsy sejak lahir bisa diketahui pada setahun pertama usia bayi. Jika bayi Anda mengalami kelambatan dalam pertumbuhan, menunjukkan sebuah gerakan yang tidak lazim dan masih terus merangkak diusia yang seharusnya sudah bisa berdiri tegak bahkan berjalan, maka sangat disarankan agar Anda memeriksakannya pada dokter ahli untuk menjalani sejumlah tes.
Tes kesehatan sebagai langkah awal dokter untuk mengetahui pasti kondisi bayi apakah mengalami gangguan cerebral palsy atau tidak adalah tes darah serta tes urine. Tes tersebut berfungsi untuk melihat apakah ada kelainan metabolisme dan kelainan gen pada tubuh bayi atau tidak. Selain itu, brain imaging juga dapat digunakan untuk mengetahui abnormalitas di dalam otak.
Sumber gambar : http://img.ehowcdn.com/615x200/ehow/images/a05/77/fg/reflex-problems-children-cerebral-palsy-800x800.jpg