Beasiswa Pendidikan Bagi Disabilitas yang Berprestasi

Beasiswa Pendidikan Bagi Disabilitas yang Berprestasi

Banyuwangi berikan beasiswa untuk murid disabilitasPemerintah sejak tahun 2011 memberikan beasiswa untuk pelajar disabilitas, melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang saat ini berubah menjadi Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan, Pemerintah menyediakan beasiswa sebesar Rp 1 Juta per tahun untuk setiap pelajar disabilitas.

Tidak hanya pelajar disabilitas yang dapat mengakses beasiswa ini, namun anak yang mempunyai orang tua berkebutuhan khusus bisa mendapatkannya.

Bantuan itu diberikan karena Angka Partisipasi Kasar (APK), termasuk ABK ganda di tingkat pendidikan dasar masih sangat minim, yaitu baru sekitar 30,5 persen dari sekitar 300 ribu ABK usai sekolah di Indonesia .

Keterangan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad, saat ini pemerintah telah menetapkan anggaran beasiswa pada 2016 sekitar Rp 150.284.940.000 yang diperuntukkan untuk 109.643 anak. Setiap anak akan menerima beasiswa kisaran Rp 1,25 juta hingga Rp 2,04 juta. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan Rp 9,48 Miliar bagi 3275 anak disabilitas berprestasi.

Selain beasiswa yang diberikan Pemerintah Pusat, sejak tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur juga telah mempunyai program Banyuwangi belajar dan Banyuwangi Cerdas. Program beasiswa yang diberikan kepada semua pelajar dari SD hingga mahasiswa ini diberikan kepada pelajar penyandang disabilitas yang  berprestasi.

Beasiswa yang diberikan meliputi biaya pendidikan dan biaya hidup. Bagi yang memiliki prestasi apa pun baik akademik, seni dan lainnya bisa mendaftar untuk mendapatkan beasiswa ini melalui sekolah dan desa atau lembaga terkait. Beasiswa ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan global.

Selain beasiswa, Pemkab Banyuwangi memfasilitasi pelatihan keterampilan bagi para penyandang disabilitas. Di antaranya yang sudah berjalan adalah pelatihan memijat bagi penyandang tuna netra serta pemberian materi tentang usaha ekonomi.

Setelah pelatihan mereka akan ditempatkan di obyek wisata pantai untuk menyediakan jasa pijat bagi wisatawan di payung wisata yang telah disediakan.

Selain beasiswa dari dalam negeri, beberapa lembaga asing juga menyediakan beasiswa penuh bagi disabilitas. Salah satunya adalah Program Australia Awards Scholarships. Mereka menyediakan beasiswa bagi disabilitas untuk meneruskan studi ke jenjang Master (S2) dan PhD (S3) di Australia.

Kandidat difabel yang lolos seleksi dan diterima untuk beasiswa Australia Awards Scholarships akan mendapatkan dukungan aksesibilitas penuh sesuai dengan kebutuhan selama dalam proses belajar di universitas pilihan. Termasuk dalam opsi dukungan adalah penerjemah bahasa isyarat Australia dan kursus bahasa isyarat Australia bagi yang tuna runggu, dukungan teknologi, pendampingan atau dukungan lainnya. Dengan dukungan tambahan ini diharapkan kandidat difabel akan dapat terlibat secara penuh.

Namun, walaupun pemerintah sudah mempunyai anggaran beasiswa untuk pelajar penyandang disabilitas, Pemerintah mengakui hanya 10 persen anak disabilitas yang terlayani pendidikannya. Pemerintah tengah dan akan terus mengupayakan pembangunan unit Sekolah Luar Biasa (SLB) yang baru. Jumlah ini paling tidak sebanyak 35 unit terutama di daerah yang belum memiliki SLB samasekali. Berkaitan dengan pendidikan inklusif, menurut Hamid, sudah ada 73 pemerintah daerah yang menyelenggarakan program ini. Melalui program ini, sebanyak 62.960 anak bisa terlayani pendidikannnya tanpa harus jauh dari tempat tinggalnya.

Sumber gambar : http://assets2.jpnn.com/picture/normal/20160223_082540/082540_284761_azwar_anas_penyandang_cacat.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *