Anak Disabilitas Memiliki Hak yang Sama di Keluarga dan Masyarakat

Anak Disabilitas Memiliki Hak yang Sama di Keluarga dan Masyarakat

Peran penting orang tua bagi anak disabilitasTuhan menciptakan manusia seturut kehendakNya dan menurut gambarNya, begitu juga dalam menciptakan anak-anak sebagai buah cinta kasih orangtua yang terikat dalam suatu pernikahan. Semua orang tua ingin anaknya lahir dengan kondisi sehat, baik dari segi fisik maupun mentalnya dan  berharap anak dapat melakukan perubahan-perubahan besar untuk bisa mandiri, sukses dan bahagia secara lahir dan batin.

Meski sebagai orang tua kita dituntut untuk memiliki berbagai macam keahlian terutama dalam membagi perhatian, kasih sayang, waktu, tenaga dan pikiran untuk buah hati tercinta, namun semua upaya yang dilakukan orang tua semata-mata demi memberikan masa depan yang terbaik untuk buah hatinya. Apalagi orang tua yang memiliki beberapa anak dan diantaranya menyandang disabilitas sehingga dibutuhkan peran yang lebih kompleks.

Bila kondisi seperti ini dialami oleh Anda, yang pertama jangan berkecil hati dan belajarlah untuk memahami dan menerima keadaan buah hati tercinta yang memiliki kemampuan berbeda dengan orang lain pada umumnya. Selanjutnya, yang kedua orang tua harus bisa adil dalam membagi perhatian dan kasih sayang dengan anak disabilitas. Ketiga, orang tua juga harus bisa memberikan pemahaman yang tepat kepada anak non-disabilitas mengenai saudaranya yang disabilitas.

Disamping itu orang tua juga harus bisa melibatkan anak non-disabilitas untuk merawat dan mendampingi saudara disabilitasnya. Berikan pengertian yang benar dan jelas kepada anggota keluarga lain atau saudaranya serta ajaklah terlibat langsung dalam merawat dan melindungi saudara disabilitasnya, agar kelak nantinya jika orang tua sudah tidak mampu mendampingi dan merawat ada anggota keluarga atau saudara dekat yang bisa melindunginya.

Perbedaan anak disabilitas dan non-disabilitas selain pada konteks fisik dan kesehatan juga pada masa depannya. Peran orang tua bagi anak non-disabilitas adalah menyiapkan dan mendampingi agar mereka mencapai status sosial yang bisa mandiri dan sukses. Setelah itu, peran orang tua hanya mengawasi dan mengarahkan serta mengingatkan bila anak keluar dari  jalur norma kehidupan.

Tiada Batas Waktu Untuk Merawat Anak Disabilitas

Disisi lain, peran orang tua dengan anak disabilitas membutuhkan tantangan yang tinggi dan kesabaran yang kuat karena harus merawat, mendampingi dan melindunginya sampai bisa dikatakan TAK ADA BATAS WAKTU. Banyak orang tua yang tidak siap, menolak, malu, minder, bahkan marah saat mengetahui anak yang dilahirkan memiliki kemampuan yang berbeda. Kekhawatiran orang tua untuk masa depan anak disabilitasnya (terutama yang hanya mampu rawat) menjadi DILEMA HATI dan PIKIRAN sepanjang hidup orang tua.

Anak dengan kondisi disabilitas berat tidak bisa ditolak keberadaanya karena mereka juga bagian dari anggota keluarga dan masyarakat yang mempunyai hak yang sama. Mereka yang memiliki beberapa riwayat sakit yang disertai kejang serta harus selalu mengkonsumsi obat dan terapi, sepanjang hidupnya akan mengalami kesulitan untuk bisa mandiri atau lepas dari bantuan orang lain terutama orang tuanya. Seandainya bisa, orang tua sangat ingin menggantikan dan menanggung semua rasa sakit yang diderita anaknya. Bahkan tak jarang dengan kondisi seperti itu, ada orang tua anak disabilitas yang memohon kepada Tuhan agar anaknya cepat dipanggil karena tidak tega melihat penderitaan anaknya.

Semua itu dilakukan sesuai dengan keadaan dan kemampuan anak dan orang tua, karena anak adalah nadi hidup untuk orang tuanya. Mereka adalah anak-anak hebat, kuat, tidak pernah mengeluh, tidak pernah protes tentang keadaannya. Meskipun mereka sudah banyak menguras air mata, selalu membuat khawatir dan tipis hati orangtuanya namun anak-anak ini juga yang membuat semangat hidup dan merupakan nyawa kedua bagi orang tuanya.

Pendidikan dan kasih sayang berlebihan yang diberikan orang tua untuk anak disabilitas bukan bermaksud untuk menjerumuskan masa depan anak. Setiap anak disabilitas pasti punya kekurangan dan kelebihan dan orang tua pasti lebih paham tentang kondisi anaknya. Oleh sebab itu kebanyakan orang tua lebih memilih mengurus anak disabilitasnya secara mandiri (tidak menitipkan anak dipanti asuhan ataupun di asrama). Orang tua ingin selalu dekat dan melindungi anak disabilitas karena rawan kejahatan, apalagi yang sudah menginjak usia remaja (terutama yang berjenis kelamin perempuan). Orang tua selalu mengupayakan yang terbaik untuk mendapatkan perubahan positif bagi anak disabilitas, sekecil apapun perubahan itu merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai bagi orangtuanya.

Bagi orangtua yang punya anak disabilitas terutama disabilitas berat, harus tetap bersemangat dalam mengupayakan kemajuan untuk anak. Dampingi, lindungi dan berikan yang terbaik untuk kebutuhan serta hak anak disabilitas. Dan bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar, bantulah disabilitas untuk percaya diri dan terlibat langsung  dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (untuk disabilitas yangmampu didik dan latih). Bantulah disabilitas untuk mendapatkan hak-haknya sebagai anggota masyarakat dan negara.

Disabilitas tidak butuh dikasihani, tetapi disabilitas butuh dimengerti, diakui, diberi kepercayaan dan kesempatan untuk berkarya serta berkreasi. Seandainya penyandang disabilitas bisa protes, mereka tidak mau dilahirkan dan menjadi manusia disabilitas. Mereka juga ingin mempunyai pribadi dan fisik yang utuh bahkan sempurna. Mereka juga ingin bisa mandiri dan tidak menjadi beban keluarga dan masyarakat.

2 thoughts on “Anak Disabilitas Memiliki Hak yang Sama di Keluarga dan Masyarakat”

  1. Ade Wirawan berkata:

    Saya selaku ketua Bali Deaf Community yaitu komunitas kepemudaan tuli se bali sejak 2 tahun. Saya seorang Tuna Rungu sedang menjadi berprestasi yaitu Mister Deaf Indonesia 2012, Mister Deaf Asia 2012 dan 3 gelar dalam ajang Miss Mister Deaf Internasional di Turkey. Hendaklah, semuanya disabilitas/difabel punya kekurangaan dibalik kelebihan. Tidak ada yang sempurna untuk semuanya. Ingatlah, HAM ( Hak Asisi Manusia ) itu penting. Salam Inklusi
    Ade Wirawan

  2. Ibu Bening berkata:

    Wah hebat banget ya, bagaimana caranya dapat mandiri di dalam kondisi fisik yang terbatas ?

Tinggalkan Balasan ke Ibu Bening Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *